PRISMA FirstDay

#FIRSTDAY PRISMA

Pagi ini adalah hari kuliah perdana gue di STT-PLN Jakarta, gue bangun sekitar jam setengah 6, gue udah preper semuanya dari hal terkecil hingga paling besar di mulai dari kemeja putih, celana hitam bahan dan sepatu pantofel, dan yang paling penting itu adalah gue juga udah persiapan besok harus pake kolor warna biru sebagai warna keberuntungan gue.

Pagi itu cuaca cukup mendung dengan matahari sangat terik, loh ? Kemudian gue bergegas ke kamar mandi, gue lupa kalo di sini bukan rumah gue yang di jambi kalo mandi ya langsung mandi aja, di sini mandi harus ngantri dulu. Ok gue ngantri di urutan paling belakang, masih ada 2 orang di depan gue dengan handuk di bahu mereka. di kost gue, ada 5 mahasiswa baru termasuk gue, semuanya beasal dari tempat-tempat yang berbeda pula, ada kukuh dari cilacap, endar dari Cirebon, toro dari pangandaran dan rio dari boyolali dan yang ngantri bersama gue sekarang kukuh dan rio

3 menit kemudian…kukuh mulai tidak sabar

“Woy cepat woy, gue mau kencing nih”teriak kukuh sembari mukul pintu kamar mandi

Sebenarnya di sini ada 1 kamar mandi dan 1 toilet, berhubung toilet lagi di pake nongkrong sama endar, jadi dengan terpaksa kukuh teriakin toro yang lagi di kamar mandi.

“syabar woy, gwue lagi syikat gigih nih” jawab toro pelan.

Sekitar 10 menit gue ngantri di depan kamar mandi, akhirnya gue masuk. 10 menit lagi jam 6, waktu yang telah di tentukan panitia PRISMA (Pekan Orientasi Mahasiswa) STT -PLN untuk para mahasiswa baru kampus. Gue hanya mandi selama 3 menit, gue bergegas ke kamar gue dan ganti baju yang udah gue persiapin sebelumnya. 4 menit sebelum jam 6, gue baru berangkat dari kost gue, untung jarak kost sama kampus gue tidak terlalu jauh, jadi gue lari sekencang-kencangnya agar gue gak menodai first day gue ngampus hari ini.

****

Gue sampai di kampus sekitar jam 6 lewat 10 menit, di luar perkiraan, saat di jalan menuju kampus gue ketemu anjing sebelah kost, gue terpaksa putar balik nyari jalan yang lebih aman untuk cowok seperti gue. mungkin hal ini pertanda hari kesialan gue, karena sekarang gue pake kolor merah.

Saat tiba di kampus, gue ngeliatin temen kost udah pada baris dengan rapi di lapangan dengan maba lainnya. sementara gue harus ngerangkak dari gerbang kampus ke lapangan Karena gue telat 10 menit dari waktu yang di tentukan. Gue baris paling belakang dan satu barisan sama temen kost gue. dari kejauhan gue ngeliatin sesoerang yang bikin gue kaget bukan kepalang. awalnya gue berpikir orang tersebut bukan dia, tapi, foto di bawah ini bikin gue yakin kalo bapak mario teguh memiliki saudara kembar di kampus gue

Mario Teguh KW Super Mario Teguh Ori

#Sekedar info, untuk foto mario teguh KW Super itu, namanya Muhammad Faisal Cahyadi , umurnya masih 18 tahun sama seperti gue, loh kok muda banget ? kalo gak percaya silahkan klik namanya di atas !!

Gue apel dulu di lapangan sebelum masuk ke gedung kampus sambil dengarin ocehan senior di depan, namanya arif nugroho, dia ketua pelaksana prisma di tahun gue. Gue kagum sama dia karena dia orangnya bisa biki para maba di lapangan terdiam. Ditambah mukanya yang lumayan cakep (*ehm gue masih suka cewek) tapi yang sangat tidak gue kagumi dari dia, kenapa dia kontet ?

Setelah apel di lapangan, gue ngelanjuti first day ngampus gue dengan jalan beriringan dengan maba lainnya. Gue jalan paling belakang, gue coba lirik kanan kiri . sejauh mata gue memandang hanya kepala botak dengan tampang menyedihkan, ya botak, itu karena pihak panitia mewajibkan semua maba mengguduli habis kepalanya, gak terkecuali juga buat gue, kami udah seperti anak ayam yang di barisin satu-persatu dengan kepala yang udah di kuliti.

Gue masuk ke kampus dengan sumringah karena ini kali pertamanya gue menginjakkan kaki di kampus tercinta ini. pertama kali gue masuk kampus ngeliatin miniatur jembatan kereta api di loby kampus, menandakan itu buatan anak sipil di kampus ini. tapi yang gue paling heranin, kenapa ada patung harimau di dalam loby ?

Gue lagi ngantri untuk masuk lift kampus dan naik atas ke lantai 12, satu persatu gue liatin wajah senior gue yang ada di loby dan ada satu senior yang menarik perhatian gue saat itu, namanya kak febi. Loh kok tau ? kak febi itu hijabers sejati, bisa di lihat dari cara dia memakai hijab merahnya dengan model ala fatin shidqia, wajah yang putih bersih dengan memakai almameter biru kebanggaannya, di tambah silky jeans biru sebagai bawahannya membuat dunia para maba kampus ini teralihkan dengan kecantikan salah satu mahluk ciptaan tuhan ini. jika saja gue ini cowoknya, maka gue adalah pejantan paling tangguh yang berada di antara para maba di sini. aminn dan doakan saja.

Akhirnya setelah gue mengantri beberapa menit di kampus, gue masuk lift dengan wajah sumringah karena saat gue di jambi jarang pake lift. Sekedar info, di jambi hanya ada 2 gedung yang tingginya sama seperti kampus gue, dan itupun jarang banget gue masuk kesana, karena gedung itu biasa di sebut hotel. Sebenarnya gue pengen mencet tombol lift, tapi tombolnya udah di sandera duluan sama senior gue . Jadi gue hanya bisa berdiri di sebelahnya dia.

Di lantai 12, gue kembali ngantri seperti anak ayam untuk masuk kedalam auditorium kampus gue. Di dalamnya gue duduk dan Cuma bisa celingak-celinguk ke samping kiri dan kanan, semuanya pada masih diem-dieman seperti kalo gue lagi marahan sama cewek gue di jambi, semuanya gak saling sapa, Cuma ada beberapa yang senyum ketika gue liatin, tapi gue gak akan bales senyumannya karena gue gak mau terjadi salam paham anatara kami, gue takut kalo gue bales senyumannya mereka malah jadi suka sama gue.

Sembari menuggu maba lainnya kumpul di auditorium kampus, gue coba ngalihin perhatian gue ke panggung utama, di sana telihat jelas banner ukuran 5x4 meter dengan tulisan ‘selamat datang mahasiswa baru STT-PLN’, di dekat banner tersebut ada sesosok pria pendek alias kontet sedang ngoceh gak jelas, berdiri sembari megang mikerophone, dia seorang dosen namanya 'andi makkulau ' (Maklum kurang lucu dan unyu ) atau biasa di panggil 'kak andi', loh kok pake kak, kan dia dosen? Iya karena dia masih muda, jadi mahasiswa di sini banyak yang manggil dengan sebutin ‘kakak’ *pengen mutah.
Gue berusaha keras ngedengarin dia ngoceh yang pada awalnya kalo gue dengarin dia ngomong bawaannya pengen boker. gue dengerin omongan dia dengan seksama, gue inget ketika dia ngomong ‘ini adalah kampus miniature indonesia’ karena di sini mahasiswanya berasal dari berbagai dari daerah , mulai dari aceh sampai paling timur papua ada di kampus ini. gue langsung kaget dengar itu, spontan rasa cinta gue kekampus ini bertambah 1000 %. Di tambah ketika kak andi ngomong ‘mahasiswa asal dari nanggroe aceh Darussalam mana ???” spontan semua mahasiswa asal aceh berdiri dan para maba lainnya memberikan tepuk tangan yang meriah.

Semua provinsi di Indonesia di sebutin satu – persatu sama kak andi. Dan satu hal yang paling gue kagumi dari kak andi itu adalah tenyata dia sudah lulus pelajaran geografi di sekolahnya dulu. Gue heran kenapa anak muda zaman sekarang pada gak lulus geografi di sekolah ya? Seperti saat gue kenalan dengan kukuh pertama kali ketemu di kostan

“kenalan dulu bro, nama gue kukuh”Tanya kukuh sembari nyodorin tangganya ke gue

“oh iya, nama gue zaky” jawab gue pelan sambil berjabat tangan dengan kukuh

“jurusan apa bro? asal mana?”Tanya kukuh sambil melapas tangannya dari genggaman tangan gue

“jurusan teknik informatika, asal gue jambi, lu dari mana? Jawab gue

“oh, sama dong kita, gue cilacap, oh iya jambi itu dimana ya?”Tanya kukuh dengan muka bloon

JLEEP…

Dari pernyataan kukuh barusan, gue bisa tau kenapa anak muda di Indonesia gak bisa maju-maju, karena dari 33 provinsi yang ada di Indonesia saja banyak yang gak hatam.

Gue sangat menanti-nanti ketika kak andi ngomong ‘mahasiswa dari jambi mana suaranya !!’, provinsi medan, pekan baru, padang dan sumsel berlalu, karena letak geografis provinsi jambi berada di dekat ketiga pekan baru dan sumsel, gue udah ngambil ancang-ancang untuk teriak sekecang-kencangnya, jika perlu sampe gedung ini roboh *Gak mungkin terjadi. Tapi tenyata provinsi gue di dahului oleh provinsi sebalah barat sumatera yaitu Bengkulu. tapi gue gak berkecil hati, dan ketika kak andi bilang provinsi jambi dengan spontan gue berdiri dan bertepuk tangan. gue sangat sumringah ketika gue liat ada banyak mahasiswa yang dari jambi, gue coba liatin satu-persatu tapi itu gak mungkin terjadi karena prvinsi berikutnya sudah menunggu giliran untuk di panggil.

Semua provinsi telah di sebutin satu pesatu, gue ngerasa lagi berada di TMII ( Taman mini Indonesia Indah ) dan ngeliatin anjungan provinsi lainnya, tapi ini lebih real di banding Cuma ngeliatin rumah adat di TMII karena gue bisa ketemu sama orang-orangnya secara langsung.

Beberapa menit kemudian, kak andi ngomongin peraturan kampus ini, semua maba mendengarkan dengan seksama, hampir semua peraturan sudah sering gue dengar, tapi ada 1 peraturan terakhir belum di sebutin yang membuat gue mendadak benci sama kak andi.

“Para Mahasiswa baru di kampus ini, di larang menggunakan lift kampus” kata kak andi polos

Blepp ....

Semua maba heningg , kecuali senior-senior di belakang yang bersorak dengan gembira mendengar peraturan yang bakal membuat paha dan betis kami membesar 100% karena harus naik turun tangga.

Setelah peraturan-peraturan kampus di sebutin, akhirnya kuliah perdana hari ini di mulai. Kuliah perdana di isi oleh petinggi-petinggi di kampus, mulai dari rektor sampai para anak buahnya da nada tamu special dari pihak PLN pusat. Kuliah perdana ini membuat gue ngantuk karena sangat membosankan dan gak ada hal yang menarik perhatian gue saat itu.

2 jam berlalu ….

banyak materi yang di masukkan ke dalam otak gue sehingga pulang nanti gue berencana mengganti otak, karena isi otak gue udah hampir full dengerin ocehan di kuliah perdana ini.

3 jam berlalu…..

Akhirnya kuliah perdana ini selesai, gue udah gak kuat berdiri karena gak kuat nahan beban otak gue yang udah fulldisk.

Gue pulang sekitar jam 2 siang, kuliah perdana hari ini Cuma sebentar karena kegiatan prisma sesungguhnya dimulai besok. Dan gak ada hikmah yang bisa gue pelajari hari ini kecuali lelah. Hanya kecintaan gue terhadap kampus ini yang bertambah karena kampus ini begitu bewarna dengan ragam suku yang berada di sini, menunjukkan Indonesia itu begitu besar dan membuatnya berbeda dengan bangsa lainnya.

*****